Selasa, 06 Desember 2011

Mabit (Malam Bina Iman dan Taqwa)

Assalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillah, kita akan berbagi kegiatan di TPA Al-A`Raaf edisi kedua dalam blog ini. Kegiatan ini dinamakan "MABIT" atau kepanjangannya "Malam Bina Iman dan Taqwa". Acara ini diisi dengan kegiatan positif, diantaranya ngaji, sholat (wajib), tadabbur alam, pentas seni anak sholeha, nonton bareng, bakar jagung, dll. Acara ini diselenggarakan malam hari dengan tema "Kemah Mabit" sehingga santri dan santriwati tidur di tenda. Mereka dididik untuk belajar mandiri bersama alam. Namun, acara ini masih diselenggarakan di sekitar halaman TPA Al-A`Raaf mengingat umur mereka.
Semoga acara ini bisa menjadi inspirasi untuk menyelenggarakan acara malam bina iman dan taqwa. Berikut beberapa foto "MABIT" ala TPA Al-A`Raaf.












Wassalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sabtu, 03 Desember 2011

Dakwah adalah Cinta

"Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai.

Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. .. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.

Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak. Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.

Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.

Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.
Tidak… Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani… justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka pergi… akhirnya menjadi adaptasi.

Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu
menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.

Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. Tapi saking seringnya “ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman..Karena itu kamu tahu. Pejuang yg heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yg takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya
besar.

Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah dia petunjuk… sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang…

“Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta… Mengajak kita untuk terus berlari…

“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”"
(alm. Ust Rahmat Abdullah)


Senin, 28 November 2011

No Title (Muhasabah)

Orang bilang anakku seorang aktivis . Kata mereka namanya tersohor dikampusnya sana . Orang bilang anakku seorang aktivis.Dengan segudang kesibukan yang disebutnya amanah umat . Orang bilang anakku seorang aktivis .Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak ? Ibu bilang engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.

Anakku,sejak mereka bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis .Dengan segala kesibukkanmu,ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat.Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak ? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak,tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia.

Anakku,kita memang berada disatu atap nak,di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini .Tapi kini dimanakah rumahmu nak?ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini .Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah,dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu .Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut.Mungkin tawamu telah habis hari ini,tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu . Ah,lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti,bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu . Atau jangankan untuk tersenyum,sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja engkau engkau,katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline. Padahal,andai kau tahu nak,ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini,memastikan engkau baik-baik saja,memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu.Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak,tapi bukankah aku ini ibumu ? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku..

Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu,engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu . Engkau nampak amat peduli dengan semua itu,ibu bangga padamu .Namun,sebagian hati ibu mulai bertanya nak,kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak ? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu ? kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak ? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak ?

Anakku,ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu.Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu . Memang nak,menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat,tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan .Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak?bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak?

Anakku,ibu mencoba membuka buku agendamu .Buku agenda sang aktivis.Jadwalmu begitu padat nak,ada rapat disana sini,ada jadwal mengkaji,ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting.Ibu membuka lembar demi lembarnya,disana ada sekumpulan agendamu,ada sekumpulan mimpi dan harapanmu.Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya,masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada disana.Ternyata memang tak ada nak,tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini.Tak ada cita-cita untuk ibumu ini . Padahal nak,andai engkau tahu sejak kau ada dirahim ibu tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda untukmu,putra kecilku..

Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka,mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional.Boleh ibu bertanya nak,dimana profesionalitasmu untuk ibu ?dimana profesionalitasmu untuk keluarga ? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat ?

Ah,waktumu terlalu mahal nak.Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu..

Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya. Pun pertemuan dengan orang tercinta,ibu,ayah,kaka dan adik . Akhirnya tak mundur sedetik tak maju sedetik .Dan hingga saat itu datang,jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan.Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih malu tuk diucapkan .Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai.

Untuk mereka yang kasih sayangnya tak kan pernah putus,untuk mereka sang penopang semangat juang ini . Saksikanlah,bahwa tak ada yang lebih berarti dari ridhamu atas segala aktivitas yang kita lakukan.Karena tanpa ridhamu,Mustahil kuperoleh ridhaNya...


(dari seseorang yang mengirim pesan di FB, jazakillah ahsanil jaza' ukhtifillah)

Sabtu, 26 November 2011

Kisah Neraka Jahanam

Assalamu'alaykum wr wb


Dikisahkan dalam sebuah hadis bahawa sesungguhnya neraka Jahannam itu adalah hiam gelap, tidak ada cahaya dan tidak pula ia menyala. Dan ianya memiliki 7 buah pintu dan pada setiap pintu itu terdapat 70,000 gunung, pada setiap gunung itu terdapat 70,000 lereng dari api dan pada setiap lereng itu terdapat 70,000 belahan tanah yang terdiri dari api, pada setiap belahannya pula terdapat 70,000 lembah dari api.

Dikisahkan dalam hadis tersebut bahawa pada setiap lembah itu terdapat 70,000 gudang dari api, dan pada setiap gudang itu pula terdapat 70,000 kamar dari api, pada setiap kamar itu pula terdapat 70,000 ular dan 70,000 kala, dan dikisahkan dalam hadis tersebut bahawa setiap kala itu mempunyai 70,000 ekor dan setiap ekor pula memiliki 70,000 ruas. Pada setiap ruas kala tersebut ianya mempunyai 70,000 qullah bisa.

Dalam hadis yang sama menerangkan bahawa pada hari kiamat nanti akan dibuka penutup neraka Jahannam, maka sebaik sahaja pintu neraka Jahannam itu terbuka, akan keluarlah asap datang mengepung mereka di sebelah kiri, lalu datang pula sebuah kumpulan asap mengepung mereka disebelah hadapan muka mereka, serta datang kumpulan asap mengepung di atas kepala dan di belakang mereka. Dan mereka (Jin dan Mausia) apabila terpandang akan asap tersebut maka bergetarlah dan mereka berlutut dan memanggil-manggil, "Ya Tuhan kami, selamatkanlah."

Diriwayatkan bahawa sesungguhnya Rasulullah S.A.W telah bersabda : "Akan didatangkan pada hari kiamat itu neraka Jahannam, dan neraka Jahannam itu mempunyai 70,000 kendali, dan pada setiap kendali itu ditarik oleh 70,000 malaikat, dan berkenaan dengan malaikat penjaga neraka itu besarnya ada diterangkan oleh Allah S.W.T dalam surah At-Tahrim ayat 6 yang bermaksud : "Sedang penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras."
Setiap malaikat apa yang ada di antara pundaknya adalah jarak perjalanan setahun, dan setiap satu dari mereka itu mempunyai kekuatan yang mana kalau dia memukul gunung dengan pemukul yang ada padanya, maka nescaya akan hancur lebur gunung tersebut. Dan dengan sekali pukulan sahaja ia akan membenamkan 70,000 ke dalam neraka Jahannam.


Wassalamu'alaykum wr wb

Senin, 31 Oktober 2011

Dimanakah Taman-taman Al-Quran Hari Ini? (Muhasabah)

Assalamu`alaykum wr wb

Hidup segan mati pun tak mau, mungkin inilah gambaran nyata dari perjalanan Taman Pendidikan Al Qur’an di masjid kita saat ini. TPA/TPQ yang merupakan benteng pengkaderan generasi Islam masa depan  (yang telah teruji sekian tahun dalam memberikan pengajaran Al Quran), perlahan namun pasti telah memasuki masa kepunahan, kalau tidak dikatakan punah, paling tidak keberadaannya pun antara ada dan tiada.
 
Jika kita menyaksikan perjalanan TPA/TPQ ini hari ini, mungkin anda hanya bisa prihatin dan meratapi nasib, bagaimana tidak? Dari sisi pengajarnya tidak punya kualitas dan hanya bermodalkan keikhlasan, kalau diberi subsidi yang pantas (sebagai bentuk penghormatan pada para pengajar Al Quran) dikritisi habis-habisan, manajemen TPA/TPQ amburadul, jumlah santri/wati hampir satu kampung, sedangkan pengajarnya hanya segelitir orang saja, miskin dana (sebab pengurus masjid sangat pelit mengelurkan dana untuk TPA/TPQ) dan lain sebagiannya. Walhasil, tidak ada yang bisa membuat kita bangga dari perjalanan TPA/TPQ saat ini. Bagaimana kita akan bangga, kalau hampir seluruh perangkat pembelajaran di TPA/TPQ masih compang-camping alias amburadul? Inilah kenyataan TPA/TPQ di masjid kita hari ini, kalau pun ada TPA/TPQ yang masih bisa berjalan, berjalannya pun antara hidup dan mati, sedangkan  TPA/TPQ yang mati dan tinggal nama, tak terhitung jumlahnya.

Mungkin kita bertanya, mengapa TPA/TPQ masjid tidak terurus dengan baik, bahkan mati ? Padahal, namanya dana masjid sangat melimpah, belum lagi jika dibandingkan bagaimana semangatnya kita merayakan hari raya, menyambut Ramadhan, memberikan berbagai santunan,  pembagian sembako dll, kita begitu ringannya mengeluarkan infaq, kita begitu peduli, ide dan gagasan kita begitu cemerlang, bahkan kita rela menyambutnya dengan sangat antusias dan meriah, tapi jika kita dihadapkan dengan persoalan TPA/TPQ, seakan-akan potensi kita mati, dana kita susah keluar, pembahasan tentang TPA/TPQ tidak pernah membuahkan hasil dan kemanjuan, mengapa ?Jawabannya hanya satu TIDAK PEDULI.
Membangun kepedulian terhadap TPA/TPQ memang tidaklah mudah. Maka wajar jika dilapangan kita jumpai amat sedikit sekali pengurus masjid hari ini yang peduli terhadap TPA/TPQ. Untuk itu, jika kepedulian itu ada, saya amat yakin TPA/TPQ tidak akan amburadul atau bahkan mati, sebab TPA/TPQ adalah satu-satunya wadah pengajaran Al Qur’an untuk anak-anak, yang orang tuanya tidak mampu mendatangkan pengajar Al Quran. TPA/TPQ adalah harapan satu-satunya orang tua yang tidak mampu mengajarkan sendiri Al Qur’an, sedangkan dirinya pun tak mampu pula menyekolahkan anaknya di pondok atau sekolah Full day school. Harapannya para orang tua yang minim ilmu dan dana, hanya pada TPA/TPQ.
Melihat kenyataan di atas  seharusnya TPA/TPQ menjadi program unggulan masjid hari ini, tidak malah menjadi anak tiri di masjidnya sendiri. Tidak ada yang paling utama, yang pantas dilakukan masjid kecuali membina generasi Islam, baik tingkat dasar maupun menengah, sedangkan aktivitas lainnya seharusnya bersifat penunjang/tambahan semata.

TPA/TPQ butuh kepedulian dan pengorbanan kita, sebab membina generasi tidak cukup hanya hitungan hari atau bulan semata, tapi membutuhkan waktu yang lama, yang berselimutkan kesabaran dan keistiqomahan.
TPA/TPQ, siapa yang peduli denganmu ? Inilah barangkali jeritan TPA/TPQ hari ini, jeritan puluhan bahkan ratusan anak yang mengharap pada kita untuk dibekali Al Qur’an. Jeritan anak yang menangis untuk bisa ikut TPA/TPQ. Tapi, jeritan dan tangisan itu pun kini hanya tinggal kenangan, sebab banyak masjid hari ini yang tak berdaya jika dihadapkan dengan persoalan TPA/TPQ, banyak pengurus masjid hari ini yang tertidur pulas tak peduli dengan TPA/TPQ, banyak pengurus masjid saat ini, yang buta akan nasib TPA/TPQ. Malah justru, pengurus masjid saat ini, lebih peduli dengan membangun/menghias masjid semata, menambah sarana dan prasarana masjid, membuat kegiatan yang glamor, yang menghabiskan dana jutaan rupiah. Tapi kebanyakkan mereka tidak peduli dengan TPA/TPQ.

Seharusnya pengurus masjid malu, jika TPA/TPQ saja tidak berjalan dengan baik/mati. Karena TPA/TPQ adalah inti kegiatan masjid, tanpa generasi yang pandai membaca Al Qur’an, jangan harap masjid akan menemukan kemakmuran dan kemajuannya. Dan perlu kita sadari, tidak ada ucapan yang terbanyak dalam masjid, kecuali Al Qur’an. Mari kita sama-sama peduli terhadap TPA/TPQ, kalau tidak kita…lalu siapa lagi

Wassalamu`alaykum wr wb


Sumber: http://khoirotunhisan01.wordpress.com/2010/02/05/peduli-taman-pendidikan-al-qur’an

Jumat, 16 September 2011

Materi Hafalan Doa Sholat

    

    PERTEMUAN 1

Bacaan Do’a Iftitah

ALLAHU AKBAR KABIERAW WALHAMDULILLAHI KATSIERA. WASUBHANALLAHI BUKRATAW WA-ASHILA.
“WAJJAHTU WAJHIA LILLADZIE FATHARAS SAMAWATI WAL ARDLA HANIEFAN MUSLIMAWWAMA ANAMINAL MUSYRIEKIEN. INNA SHALATI WANUSUKI WAMAHYAYA WAMAMATI LILLAHI RABBIL’ALAMIEN. LASYARAKIEKA LAHU WABIDZALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIEN. “
Artinya :
Maha besar Allah, segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Maha Suci Allah pagi dan sore.
“ Saya menghadapkan muka saya kepada Tuhan pencipta langit dan bumi dengan rendah hati dan sejujur-jujurnya sebagai seorang muslim, bukan sebagai seorang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tiada sekutu bagiNya. Begitulah saya diperintah, dan saya sebahagian dari orang islam.

PERTEMUAN 2
Surat Al Fatihah

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIM.
ALHAMDU LILLAHI-ROBBIL ‘ALAMIN. ARRAHMA NIRRAHIM. MALIKI YAUMIDDIN. IYYAKA NA’BUDU WAIYYA-KANASTA’IN IHDINASH-SHIRA-THAL MUSTAQIM, SHIRATHALLADZINA AN’AMTA’ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUBI ‘ALAIHIM. WALADL DLAALLIIN, AMIN
Artinya :
“ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Yang pengasih dan penyayang. Yang menguasai hari kemudian. Pada-Mulah aku menyembah, dan kepada-Mulah aku meminta pertolongan. Tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Bagaikan jalannya orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat. Bukan jalan mereka yang pernah Engkau murkai,atau jalannya orang-orang yang sesat.

PERTEMUAN 3

I’TIDAL

SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH.
Artinya :
Allah mendengar orang yang memujiNya.

Pada waktu berdiri tegak ( I’tidal ) terus membaca :
“ RABBANAA LAKAL HAMDU MIL USSAMAWAATI WAMI UL ARDLI WAMIL UMAA SYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU “
Artinya :
Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu

PERTEMUAN 4

Ruku
SUBHAANA RABBIYAL ADZIIMI WABIHAMDIHII ( 3 kali )
Artinya :
“Mahasuci Allah Maha Agung serta memujilah aku kepadaNya. “

      Sujud
“ SUBHAANA RABBIYAL A’LAA WABIHAMDIHII ( 3 kali )
Artinya :
“ Maha Suci Allah, serta memujilah aku kepada-Nya. “


PERTEMUAN 5
 
      DUDUK ANTARA DUA SUJUD
“ RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII WAHDINII WA’AAFINI WA’FUANNII. “
Artinya :
“ Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajat kami dan berilah rizqi kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku. “

PERTEMUAN 5

      TASYAHUD / TAHYAT (AKHIR)
“ ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWAATU THTHAYYIBAATU LILLAAH ASSALAAMU’ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH. ASSALAAMU’ ALAINAA WA’ALAA ‘IBAADILLAAHISH SHAALIHIIN. ASJYHADU AL-LAA ILAAHAILLALLAAH, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH. ALLA HUMMA SHALLI’ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD, WA ‘ALA AALI SAYYI DINAA MUHAMMAD. “ KAMAA SHALLAITA ‘ALAA SAYYIDIINA IBRAHIM. WA’ALAA AALI SAYYIDINA IBRAHIM, WA’ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD. KAMAA BARAKTA’ALAA SAYYIDINAA IBRAHIM, WA’ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAHIM, FIL ‘AALAMIINA INNAKA HAMIDUM MAJIID.”
Artinya :
Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah, salam, rahmat, dan berkahNya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah! Limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. “ Sebagimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. “ Diseluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia.” 

      SALAM
“ ASSALAAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAAHI.
Artinya :
“ Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian. “



Sumber: http://irzasetiawan.wordpress.com/2008/06/23/arti-bacaan-shalat/

Kamis, 15 September 2011

Proposal Penggalian Dana

Assalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Posisi harta bagaikan boomerang. Tanpa kepiawaian menggunakannya, akan berakibat fatal bagi sang pemilik. Mungkin kita pernah mendengar bahwa Qarun ditenggelamkan bersama hartanya? Mungkin juga pernah mendengar Fir’aun menjadi sombong karena memiliki harta dan kekuasaan? Atau pernah menyaksikan sendiri tetangga kaya raya di kampung sibuk mengumpulkan harta sampai lupa kepada tetangganya yang miskin? Bahkan, pernah mendengar barangkali kalau ada orang kaya yang pergi ke Mekkah untuk berhaji sampai beberapa puluh kali, tapi melupakan tetangga miskin?

Bagi mereka harta adalah segalanya. Tidak sadar bahwa harta adalah pemberian Allah kepada hamba-Nya yang rajin berusaha. Akibatnya, mereka terlena dengan kekayaan duniawi dan tidak mampu bersyukur atas segala pemberian-Nya. Syukur adalah salah satu bentuk laku dan kata untuk meluapkan rasa terima kasih kepada sang pemberi kekayaan, Allah SWT. Dengan memberikan hak fakir miskin yang ada di dalam harta, sebetulnya kita sedang bersyukur.

Memberikan pertolongan kepada fakir miskin tidak akan membuat kita menjadi miskin. Malahan akan berlipat ganda, sebab dirinya terus termotivasi mencari harta agar bisa ber-zakat, infaq atau shadaqah. Kalau kita analogikan, memberikan sebagian dari harta (zakat, infaq dan shadaqah) untuk orang miskin seperti kita akan memakan pisang. Kulitnya harus kita kupas lebih dulu. Kemudian setelah dikupas, maka kita sudah boleh memakannya. Kalaupun dimakan dengan kulit-kulitnya, kita lebih bodoh daripada monyet karena monyet juga kalau makan pisang, dibuang dulu kulitnya.

Nah, menunaikan zakat, infaq dan sedekah adalah usaha membuang kulit di dalam harta kita. Kalau kita tidak ber-zakat, infaq dan sedekah sama dengan seseorang yang memakan buah pisang dengan kulit-kulitnya. Ini artinya, kita tidak boleh meniru Qarun yang rakus terhadap kekayaan sehingga tidak mau berbagi. Sebab, ketika kita tidak mau berbagi dengan orang lain, keserakahan itu akan menyebabkan berkurangnya amal, yang kelak akan mengantarkan kita memasuki neraka.

TPA Al-A`Raaf menyediakan wadah atau sarana kepada siapa saja yang ingin ikut menjadi donatur. Silakan lihat proposal yang dapat di download di link ini:
http://www.4shared.com/folder/FQ3QLp93/_online.html


Semoga bermanfaat untuk semua pihak. Ini akan menjadi amanah untuk kami dari hamba Allah yang ingin menegakkan panji-panji dakwah di bumi Allah sebelah manapun.

Wassalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sebagian dikutip dari:
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=19&dn=20081107212057
Sumber gambar:
http://fiastsetialovers.files.wordpress.com/2011/02/111.jpeg

Lagu-lagu TPA.. (mari bernyanyi)

kicau burung

1. AMAL APA

( Lagu : Sedang apa )
Amal apa. Amal apa, yang disukai Allah
Bersholatlah, bersholatlah, tepat pada waktunya
Apa lagi, apa lagi, yang disukai Allah
Berbaktilah, berbaktilah pada ibu dan ayah
Apa lagi, apa lagi yang disukai Allah
Sholawatlah, sholawatlah pada Nabi Muhammad
Apa lagi, apa lagi yang disukai Allah
Berjuanglah, berjuanglah, berjuang di jalan Allah

 

 

 

 

 

 

 

 

2. MARI-MARILAH SHOLAT

( Lagu : Naik-naik ke puncak )
Sayang-sayang adikku sayang
Mari-marilah sholat
Satu hari lima kali sujud pada Illahi
Satu hari lima kali sujud pada Illahi
Mari-mari, marilah sholat
Lima kali sehari
Subuh Dhuhur Asar Maghrib
Isya’ kembali ke Shubuh lagi
Subuh Dhuhur Asar Maghrib
Isya’ kembali ke Shubuh lagi

 

3. IKRAR KITA

(Lagu : Bintang Kecil )
Tuhan kita, Allahu Ar Rohim
Nabi kita, Muhammad Al Amin
Kitab kita, Al Qur’anul Karim
Teman kita, sesama muslimin

 

4. SANTRI KECIL

(Lagu : Bintang Kecil )
Santri kecil di masjid yang indah
Bawa Qur’an dan bawa sajadah
Rajin ngaji dan rajin ngibadah
Pakai peci dan busana muslimah
Santri kecil TPA MTA
Bawa Qiro’aty dan AL Qur’an
Rajin sholat dan rajin mengaji
Sayang kawan tak suka bermusuhan

 

5. AGAMAKU ISLAM

( Lagu : Topi saya bundar )
Agamaku Islam, Islam agamaku
Kalau bukan Islam, bukan agamaku
Tuhan saya Allah, Allah Tuhan saya
Kalau bukan Allah, bukan Tuhan saya
Tuhan saya satu, satu Tuhan saya
Kalau tidak satu, bukan Tuhan saya

 

6. RUKUN ISLAM

( Lagu : Balonku ada lima )
Rukun Islam yang lima
Syahadat, sholat, puasa
Zakat untuk si papa
haji bagi yang kuasa
Siapa yang tak sholat ( nar ….. )
Siapa yang belum zakat
Kan rugi di akhirat
Allah pasti melaknat

 

7. ALLAH MAHA ESA

( Lagu : Balonku ada lima )
Allah yang Maha Esa
Pemurah dan Pencipta
Tempat hamaba meminta
Memuji dan berdoa
Beriman dan berakal
Untuk bekal hidupku
Ikhtiyar dan tawakal
Itulah usahaku

 

8. TUHAN HANYA SATU

( Lagu : Balonku ada lima )
Tuhanku hanya satu
Tiada bersekutu
Dia tidak berputra
Tidak pula berbapa
Siapa bilang tiga door !
Itu musyrik namanya
Orang seperti dia
Nerakalah tempatnya

 

9. SHOLAT DAN ZAKAT

( Lagu : Panjang umurnya )
Sholat bersama, sholat bersama
Sholat bersama lebih mulia
Lebih mulia, lebih mulia
Membayar zakat, membayar zakat
Membayar zakat juga utama
Juga utama, juga utama
Rajin mengaji, rajin mengaji
Rajin mengaji juga mulia
Juga utama, juga utama

 

10. MARI MENGAJI

( Lagu : Naik delman )
Tiap sore hari ku rajin dating mengaji
Dengan kawan-kawan, tuk jadi anak terpuji
Di samping mengaji, diajar pula menyanyi
Agar hati ini selalu dekat Illahi
Yo kawan-kawan, marilah kita mengaji
Yo kawan-kawan, marolah kita mengaji

 

11. ALLAH MAHA ESA

( Lagu : Burung kakak tua )
Allah Maha Esa, Allah Maha Kaya
Allah Maha Sayang, Allah Maha Kuasa
Allah, Allah, Allahu akbar
Allah, Allah, Allahu akbar
Allah, Allah, Allahu akbar
Allah Maha Besar
Allah Maha Besar, Allah Maha Kekal
Allah Maha Esa, Allah yang sempurna
Allah, Allah, Allahu akbar
Allah, Allah, Allahu akbar
Allah, Allah, Allahu akbar
Allah Maha Besar

 

12. SANTRI TPA

( Lagu : Warung pojok )
Hijau muda seragamnya ( menawan )
Pakai jilbab di kepala ( cantiknya )
Qiro’aty bawaannya
Cinta Al Qur’an orangnya
Aduh gantengnya, aduh cantiknya
Aduh anggunnya, baik budi pekertinya

 

13. MARI SHOLAT

( Lagu : Gelang sipatu gelang )
Sholat, marilah sholat
Mari sholat bersama-sama
Barang siapa yang tidak sholat
Yang tidak sholat mendapat siksa

 

14. CARA WUDLU

( Lagu : Naik-naik ke puncak )
Mari kawan kita belajar
Cara wudlu yang benar
Yang pertama baca basmalah
Dua basuh telapak tangan
Yang ketiga berkumur-kumur
Sambil membasuh lubang hidung
Yang keempat membasuh muka
Lalu membasuh tangan
Dahulukan tangan yang kanan
Baru tangan yang kiri
Usap kepala langsung telinga
Cukup sekali saja
Yang kelima membasuh kaki
Hingga ke mata kaki
Dahulukan kaki yang kanan
Baru kaki yang kiri
Jangan lupakan baca syahadat
Agar wudlu sempurna

 

15. JALAN MASUK SYURGA

( Lagu : Satu-satu )
Satu-satu aku cinta Allah
Dua-dua cinta Rasulullah
Tiga-tiga cinta orang tua
Satu, dua, tiga jalan masuk syurga

 

16. RUKUN IMAN

( Lagu : Satu-satu )
Rukun iman enam perkara
Yang pertama iman kepada Allah
Yang kedua Malaikat-Nya
Yang ketiga Rasul-rasul-Nya
Yang keempat Kitab-kitab-Nya
Yang kelima hari Qiamat
Yang keenam Qodho dan Qodhar
Semua datang dari Allah 2X

 

17. 25 RASUL

( Lagu : Sorak-sorak bergembira )
Adam, Idris, Nuh, Hud, Sholeh
Ibrahim, Luth, Ismail
Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Ayyub
Syu’aib, Harun, Musa
Dzulkifli, Daud, Sulaiman
Ilyas, Ilyasa, Yunus
Zakaria, Yahya, Isa
Muhammad Nabi kita

 

18. KITAB AL QURAN

(Lagu : Layang-layang )
Ku ambil kita Al Qur’an
Ku baca dan kuartikan
Ku simak dan ku renungkan dengan tenang
Ku jadikan pedoman
Berlatih berlatih
Berlatih membaca Al Qur’an
Berlatih dan ku ajak kawan-kawan
Hati gembira dan senang

 

19. MUHAMMAD RASULULLAH

( Lagu : Apuse )
Muhammad Rasulullah
Penutup Nabi dan Rasul
Sebagai rahmad bagi alam raya
Muhammad Rasulullah
Pemimpin di akhir zaman
Sholawat serta salam kami untukmu
Ya Muhammad, Rasulullah
Ya Muhammad, hamba Allah
Muhammad Rasulullah
Teladan bagi ummatnya
Al Qur’an firman Allah pedomannya
Muhammad Rasulullah
Jasamu amatlah besar
Mari kita teruskan ajarannya

 

20. RUKUN ISLAM

( Lagu : Siapa suka hati )
Katakan rukun Islam yang pertama ( Syahadat )
Katakan rukun Islam yang kedua ( Sholat )
Ketiganya puasa, keempat membayar zakat
Kelima pergi haji naik pesawat wus… wus…

 

21. DISINI ISLAM DISANA ISLAM

( Lagu : Disini senang di sana senang )
Disini Islam disana Islam
Dimanapun aku tetap Islam
Sekarang Islam, besokpun Islam
Sampai matipun ku tetap Islam
Dimanapun tetap Islam, Islam jaya dimanapun
Tetap Islam, Islam jaya dimanapun

 

22. I Q R O

( Lagu : Disini senang di sana senang )
Disini Iqro’ disana Iqro’
Dimana-mana bacalah Iqro’
Di sekolah baca, di rumah baca
Di mana-mana bacalah Iqro’

خَ حَ جَ ثَ تَ بَ اَ

صَ شَ سَ زَ رَ ذَ دَ
قَ فَ غَ عَ ظَ طَ ضَ
يَ ءَ هَ وَ نَ مَ لَ كَ

 

23. SANTRI KECIL

( Lagu : Pelangi koes plus )
Kulihat santri kecil di sore hari
Ia rajin mengaji sambil bernyanyi
Santri kecil-santri kecil
Rajin-rajinlah mengaji
Mengabdi pada Illahi
Untuk bekal hari nanti

 

24. SUARA ADZAN

(Lagu : Kring-kring-kring ada sepeda)
Terdengar suara adzan,
Tanda panggilan sholat
Tundalah kegiatan,
Marilah beribadat
Dengar seruan qomat,
Sholatkan dimulai
Khusyu’ waktu ibadah
Ikhlas di dalam hati

 

25. AL QURAN

(Lagu : Soleram)
Al Qur’an, Al Qur’an
Al Qur’an firman Tuhan
Kitab suci menjadi pedoman kawan
Pelajari serta diamalkan
Kitab suci menjadi pedoman kawan
Pelajari serta diamalkan

 

26. MARI KITA SHOLAT

( Lagu : Matahari terbenam )
Ayo kawan semua, mari kita sholat
Tinggalkan permainan, kerjakan ibadah
Ayo … ayo…. ayo mari kita sholat
Ayo … ayo … ayo kerjakan ibadah

 

27. PERGI MENGAJI

( Lagu : Matahari terbenam )
Menjelang sore hari, ku pergi mengaji
Kubawa Qiro’aty, dengan senang hati
Ayo…ayo… ayo kita mengaji
Ayo…ayo… ayo kita mengaji

 

28. LIHAT AKU

( Lagu : Lihat kebunku )
Lihatlah aku anak yang pintar
Riang selalu dan rajin belajar
Setiap hari ku ngaji Qur’an
Bersama teman
Di TPA MTA

 

29. WAKTU DAN REKAAT SHOLAT

(Lagu : Bangun tidur)
Sholat Shubuh di pagi hari
Sholat Dhuhur di siang hari
Sholat Asar di sore hari
Maghrib, Isya’ di malam hari
Sholat Subuh dua rekaat
Dhuhur ‘Asar empat rekaat
Sholat Maghrib tiga rekaat
Sholat Isya’ empat rekaat

 

30. MENGAJI AL QUR AN

(Lagu : Heli anjing kecil)
Mari mengaji Al Qur’an
Dengan ustadz ustadah
Ikuti dan perhatikan
Jangan banyak bercanda
Ingat, Hei teman
Hormati Al Qur’an
Ayo, hei teman
Kita mengamalkan

 

31. AKU ANAK ISLAM

(Lagu : Aku anak sehat)
Aku anak Islam rajin sembahyang
Karena bimbingan ibu tersayang
Semenjak aku kecil, slalu ikut mengaji
Sehingga mengerti ajaran Ilahi
Senang hati ibu melihat aku
Tak lupa mengaji setiap waktu
Bila aku belajar ibu slalu ihtiar
Membimbingku belajar jadi anak yang pintar

 

32. MASUK PENGAJIAN

(Lagu : Lagi bilaman)
Ayo, kawan-kawan kita bergandeng tangan
Besama-sama masuk ke pengajian
Ayo, ayo , ayo
Ayo, ayo, ayo
Bawa Qiro’aty dan Al Qur’an
Jangan sampai ketinggalan
Duduk tertib mendengarkan

 

33. CINTA ISLAM

( Lagu : Desaku)
Islamku yang kucinta
Kujaga selalu
Membuat ku bahagia
Dan ingin menyatu
Tak akan kulupakan
Tak akan bercerai
Selalu kudambakan
Islamku yang damai

 

34. NGAJI SAMA-SAMA

( Lagu : Cublak-cublak suweng )
Ngaji sama-sama, yang ramai tidak bisa
Yang ngantuk tidak dengar, yang nganggu tak disuka
Bismillah ayo ngaji, bismillah ayo ngaji
Ayo-ayo ngaji, ngajine sing tenanan
Ora pareng gojegan
Lungguhe anteng-antengan
Sing rame kancane syetan
Bismillah ayo ngaji, bismillah ayo ngaji

 

35. SIAPA TAHU

( Lagu :Nama-nama rasa )
Siapa tahu nama Tuhan kita
Allah Allah Allah Azawajala
Siapa tahu nama Nabi kita
Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam
Cobalah katakan apa kitab kita
Alqur’an namanya
Sesama muslim itu teman kita
Kalau musuh kita adalah setan

 

36. MENUNTUT ILMU

( Lagu : Bebek-bebekku )
Teman-temanku, mari-kemari
Ikutlah aku menuntut ilmu
Disana kita ngaji bersama
Tuk bekal hidup nanti diakhiratnya
Yo ikut, yo ikut ngaji bersama
Belajar Al Qur’an dengan gembira

 

Sumber gambar: google.com/kicau+burung

Sumber artikel:http://ainamardhiyah.wordpress.com/lagu-tpa/